A. Indonesia, Daerah Rawan Gempa
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai aktivitas gempa bumi cukup tinggi. Hal ini diakibatkan karena secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama yaitu Lempeng Hindia atau Indo – Australia di sebelah selatan bergerak relatif ke utara – timur dengan pergerakan sekitar 7cm per tahun. Lempeng Eurasia di utara yang bergerak relatif ke selatan dengan pergerakan relatif 9 cm per tahun, dan Lempeng Pasifik Timur yang bergerak relatif ke barat dengan pergerakan 11cm per tahun. (Tiar,2006:11-12)
Gbr.1 Peta Lempeng Tektonik yang terdapat di Indonesia
Beberapa gempa bumi yang telah terjadi di Indonesia diantaranya di Laut Flores 12 Desember 1992, Lampung 16 Februari 1994, Banyuwangi 3 Juni 1994, Bengkulu 4 Juni 2000, Pulau Alor 24 Oktober 2004, Nabire 6 Februari 2004 dan salah satu gempa terbesar dan banyak menimbulkan korban jiwa adalah di Aceh pada 26 Desember 2004 dengan pusat gempa di lepas pantai barat Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Gempa bumi juga terjadi di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 dan Pantai Pangandaran pada bulan Juli 2006.
Gbr.2 Peta persebaran gempa bumi di Indonesia
B. Penyebab dan Antisipasi Terhadap Gempa Bumi
Menurut Howel (1969) pada hakikatnya gempa bumi adalah
“Getaran atau serentetan getaran dari kulit bumi yang bersifat tidak abadi kemudian menyebar ke segala arah. Geataran ini sebetulnya bergetar secara kontinu dengan kekuatan relatif sangat kecil sehingga hanya bisa dideteksi dengan alat. Getaran tersebut tidak bisa dikatakan sebagai gempa bumi nila sifat getarannya terus menerus. Jadi harus mempunyai waktu awal dan waktu akhir yang jelas”
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa gempa bumi adalah pergeseran tiba – tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, maka timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Ada empat macam gempa bumi yaitu gempa vulkanik yang disebabkan oleh meletusnya gunung berapi, gempa runtuhan yang disebabkan oleh runtuhnya daerah kosong dibawah lahan, gempa bumi buatan yaitu gempa bumi yang sengaja dibuat oleh manusia, dan gempa bumi tektonik yaitu gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi. (Tiar,2006:32-35)
Di Indonesia, tipe gempa bumi yang terjadi cenderung gempa tektonik. Seperti yang telah dijelaskan diatas, Indonesia merupakan daerah yang terletak pada pertemuan tiga lempeng utama. Lempeng tektonik yang bergeser, akan menghasilkan gaya tektonik yang kemudian mendorong akibatnya bagian yang lemah akan patah. Peristiwa inilah kemudian disebut dengan gempa bumi. Pergeseran lempeng bumi dapat juga menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi disepanjang pertemuan itu.
Gbr.3 Ilustrasi terjadinya gempa tektonik di bawah laut
Gbr.4 Proses terjadinya gunung berapi karena pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua
Gempa bumi dapat menimbulkan kerusakan yang berat. Kerusakan yang terjadi tidak hanya kerusakan secara fisik, namun dapat menyebabkan gangguan psikologis atau trauma kepada seseorang yang mengalami sendiri gempa bumi tersebut khususnya anak – anak. Gempa bumi memang sulit untuk dideteksi dan datang secara tiba – tiba. Gempa bumi tidak seperti gunung berapi yang memiliki tanda – tanda khusus akan meletus. Karena datang secara tiba – tiba, banyak orang yang panik saat terjadi gempa bumi. Padahal banyak korban berjatuhan disebabkan karena kepanikan.
Saat terjadi gempa bumi, sebaiknya segera keluar ruangan dan mencari lapangan terbuka yang jauh dari objek yang mungkin roboh seperti bangunan tinggi, tiang listrik, dan papan reklame. Apabila posisi seseorang berada di gedung yang tinggi sebaiknya jangan menggunakan lift untuk turun ke lantai bawah gunakanlah tangga darurat yang telah disediakan dalam gedung tersebut. Berhubung wilayah Indonesia merupakan daerah rawan gempa, sebaiknya perlu diadakan latihan khusus untuk masyarakat Indonesia untuk menghadapi gempa bumi agar tidak terjadi kepanikan jika sewaktu waktu akan terjadi gempa bumi. (Tiar,2006:78)
Gbr.5 Kerusakan fisik akibat gempa bumi
C. Kesimpulan
1. Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai aktivitas gempa bumi cukup tinggi karena terletak pada tiga lempeng utama.
2. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan fisik dan gangguan psikologis pada seseorang khususnya anak – anak.
3. Saat menghadapi gempa bumi, sebaiknya jangan panik.
D. Sumber
Prasetya, Tiar. 2006. Gempa Bumi Ciri dan Cara Menanggulanginya. Yogyakarta :Gita Nagari.
Jumat, 01 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar